Memahami jenis kamera dan berbagai peralatan
Saat ini banyak sekali kita
jumpai berbagai macam jenis dan model kamera. Mulai dari yang sederhana sampai
yang sangat canggih, dari yang harganya murah sampai yang sangat mahal.
Untuk mengetahui jenis-jenis kamera ada beberapa kategori.
Berikut jenis-jenis kamera berdasarkan kategori yang wajib sobat ketahui.
1. Jenis kamera berdasarkan media penangkap sinar/cahaya
Berikut jenis-jenis kamera berdasarkan kategori yang wajib sobat ketahui.
1. Jenis kamera berdasarkan media penangkap sinar/cahaya
Kamera Film
Kamera ini menggunakan pita
seluloid sebagai media penangkap cahaya.
Adapun jenis film dibagi lagi
berdasarkan ukuran panjang diagonalnya:
a. Small format (35mm)
b. Medium format (100-120mm)
c. Large format
a. Small format (35mm)
b. Medium format (100-120mm)
c. Large format
Dari ketiga format film di
atas, yang paling populer adalah format 35mm atau
biasa disebut film
135.
Kamera Polaroid
Kamera jenis ini menggunakan
lembaran polaroid sebagai media penangkap cahaya dan langsung memberikan gambar
positif sehingga pemotret tidak perlu lagi melakukan proses cuci cetak
film.
Kamera digital
Kamera jenis ini memakai image-sensor atau sensor gambar sebagai media penangkap cahaya dan media penyimpanannya menggunakan memory card.
Kamera jenis ini memakai image-sensor atau sensor gambar sebagai media penangkap cahaya dan media penyimpanannya menggunakan memory card.
2. Jenis kamera berdasarkan teknologi viewfinder
Pocket Camera/Kamera saku
Jenis kamera yang paling banyak digunakan orang. Kebanyakan menggunakan setelan serba otomatis atau memiliki sedikit setelan manual. Cahaya yang melewati lensa langsung membakar media penangkap gambar. Kelemahan dari kamera ini adalah lensa tidak bisa diganti, selain itu adalah gambar yang terlihat oleh mata melalui viewfinder/jendela bidik akan berbeda dengan hasil foto yang didapat, karena ada perbedaan antara pandangan pemotret dengan pandangan lensa. Perbedaan tersebut disebut paralaks.
Jenis kamera yang paling banyak digunakan orang. Kebanyakan menggunakan setelan serba otomatis atau memiliki sedikit setelan manual. Cahaya yang melewati lensa langsung membakar media penangkap gambar. Kelemahan dari kamera ini adalah lensa tidak bisa diganti, selain itu adalah gambar yang terlihat oleh mata melalui viewfinder/jendela bidik akan berbeda dengan hasil foto yang didapat, karena ada perbedaan antara pandangan pemotret dengan pandangan lensa. Perbedaan tersebut disebut paralaks.
Kamera TLR (Twin Lens Reflex)
Disebut juga kamera refleks
lensa ganda. Jendela bidik/viewfinder yang diberikan lensa identik dengan lensa
di bawahnya. Kesalahan paralaks masih ditimbulkan sebab sudut dan posisi
kedua lensa tidak sama.
Kamera SLR (Single Lens
Reflex)
Untuk kamera digital biasa disebut Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex). Kamera jenis ini sangat populer digunakan fotografer profesional, amatir maupun yang sekedar menyalurkan hobi. Kesalahan paralaks tidak terjadi pada kamera jenis ini karena memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di belakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dari jendela bidik sama dengan yang ditangkap oleh film. Kelebihan lain dari kamera ini adalah lensa yang dapat diganti.
Untuk kamera digital biasa disebut Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex). Kamera jenis ini sangat populer digunakan fotografer profesional, amatir maupun yang sekedar menyalurkan hobi. Kesalahan paralaks tidak terjadi pada kamera jenis ini karena memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di belakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dari jendela bidik sama dengan yang ditangkap oleh film. Kelebihan lain dari kamera ini adalah lensa yang dapat diganti.
ALAT BANTU PENGAMBILAN GAMBAR
a. Filter
Sesuai
dengan namanya alat ini cara kerjanya sama seperti filter pada
umumnya yaitu sebagai penyaring, jika di dalam rokok berguna menyaring asap
tapi disini filter berfungsi menyaring cahaya yang masuk
sehingga menimbulkan efek-efek yang kita inginkan. Penggunaannya dengan cara
dipasang diujung lensa. Bentuk filter ada
dua yaitu square (kotak) dan circle (bulat).
Jika menggunakan filter square, kita harus
menambahkan ring khusus di depan lensa. Untuk penggunaan filter yang
bentuknya bulat, kita harus memperhatikan diameter dari lensa kamera yang kita
gunakan. Macam – macam filter dan kegunaannya antara
lain :
a.
filter PL, memekatkan warna dan menghilangkan refleksi
b.
filter UV, mengurangi sinar ultra violet.
c.
filter ND (natural density), mengurangi contrast.
d.
filter warna, memberi efek warna.
e.
filter soft, melembutkan objek.
f.
filter diffuser, hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.
g.
filter cross, memberi efek cross/silang pada sumber cahaya.
h.
filter multi image, memberi efek multi image.
i.
filter multi expose, digunakan dalam pemotretan multi expose.
j.
filter gradasi, memberi efek gradasi warna
b. Tudung Lensa
Alat
yang dipasang pada lensa ini berfungsi menghilangkan cahaya/sinar yang tidak
diinginkan masuk kedalam lensa karena cahaya tersebut biasanya dapat
menyebabkan flare pada hasil pemotretan. Flare dapat
merusak hasil foto karena menurunkan kontras dan mengurangi saturasi
warna. Alat ini sangat berguna terutama pada pemotretan yang berhadapan
langsung dengan arah datangnya cahaya.
c. Tripod
Tripod
atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga kamera saat pemotretan
agar kamera tidak mengalami guncangan (shaking). Biasanya digunakan pada
pemotretan yang menggunakan kecepatan (speed ) rendah/lambat dan
untuk menopang lensa-lensa panjang.
d. Monopod
Mempunyai
fungsi yang sama dengan tripod tetapi hanya bentuknya yang berbeda yaitu hanya
satu kaki sehingga lebih praktis.
e. Kabel Release
Bentuknya
hampir seperti injeksi yang lentur berfungsi untuk menghindari goncangan
saat shutterditekan karena saat memakai alat ini kita tidak perlu
menekan shutter secara langsung. Penggunaannya dipasang pada
soket kabel release yang biasanya terdapat pada tombol shutter.
Biasanya ini soulmate-nya tripod dan biar penggunaan tripod
lebih afdol.
f. Background
Kain
atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan berbagai
macam gambar, pola dan warna.
g. Stand Background
Alat
penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2 stand. Alat
ini bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.
ALAT BANTU PENCAHAYAAN
a. Flash
atau Blitz
Diperlukan
dalam pemotretan apabila cahaya yang ada dirasa kurang/ minim, misalnya
pemotretan pada malam hari. Meskipun demikian, tidak diharamkan bagi kita untuk
menggunakan flash pada siang hari, saat cahaya yang ada sudah
cukup banyak/terang. Penggunaan flash pada siang hari biasanya untuk fill
in. Sumber tenaga flash berasal dari baterai. Flash dapat
digunakan sesuai dengan kekuatannya, jaraknya, hingga fasilitas lebih yang
dimilikinya.
b. Slave
Unit
Dapat
disebut sebagai alat sensor. Cara kerja slave unit adalah menangkap cahaya
dari main light(sumber cahaya utama) untuk kemudian menyalakan
sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave unit tersebut.
c. Sincro
Cable/Kabel Sinkro
Kabel
yang digunakan untuk membantu menyalakan flash tambahan atau
sumber cahaya pemotretan yang lain. Cara penggunaan kabel sinkro yaitu dengan
cara menghubungkannya dari sumber cahaya tambahan ke body kamera.
d. Holder
atau Braket
Alat
ini digunakan jika kita merasa perlu menggunakan flash tambahan.
Holder berfungsi sebagai penyangga flash tambahan dan slave unit. Penggunaannya
dengan cara dipasang pada body kamera.
e. Strobo
atau Strobe
Alat
ini hampir mirip dengan flash, tapi bentuknya lebih besar dan
cahaya yang dihasilkan juga lebih besar. Strobo dapat menyimpan cahaya dengan
sumber tenaga yang berasal dari tenaga listrik AC atau baterai kering. Strobo
memiliki sensor yang dapat menangkap main light sumber cahaya
utama. Jadi strobo akan menyala secara otomatis ketika ada main light yang
dinyalakan. Jika tidak menggunakan main light, strobo dapat
diaktifkan dengan cara menghubungkan kabel sinkro langsung dari strobo ke
kamera. Ukuran kekuatan cahaya yang dihasilkan strobo dapat kita atur sesuai
selera kita. Alat ini lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor.
f. AC
Slave
Hampir
mirip dengan strobo cara kerja dan penggunaannya. Tetapi sifat arah cahaya dari
AC Slave lebih melebar atau menyebar ke segala arah.
g. Snoot
Alat
ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak menyebar/terpusat.
Bentuk snoot menyerupai corong dan juga lebih banyak digunakan untuk pemotretan
studio/indoor. Biasanya juga digunakan untuk pemotretan double dan multi
expose.
h. Payung
Reflektor
Sifat
cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan
menjadi lebih lembut. Payung reflektor memiliki bermacam-macam warna. Warna
standardnya putih, tapi ada juga yang berwarna perak (menghasilkan cahaya yang
lebih kuat) dan emas(menghasilkan cahaya yang hangat) . Sumber cahaya alat ini
berasal dari strobo.
i. Reflektor
Digunakan
untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan cahaya dari main
light. Biasanya berbentuk bundar dan kotak. Pada umumnya memiliki 3 warna
yaitu putih, perak dan emas. Kita juga dapat menggunakan sehelai kain
putih, styrofoam dan kertas mengkilap sebagai reflektor yang
berguna pada saat pemotretan.
j. Soft
Box
Sebuah
kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang berbentuk
seperti pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut daripada cahaya
yang dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox memiliki
bermacam-macam ukuran(semakin besar ukurannya semakin lembut cahaya yang
dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari strobo.
k. Barndoors
Berbentuk
segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada soft box. Kegunaan dari
barndoors adalah untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari sumber cahaya.
l. Honeycomb/Sarang
Tawon
Alat
ini sejenis dengan filter dan bentuknya bundar seperti sarang tawon, tapi
dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang
jatuh ke arah obyek..
m. Light
Stand
Alat
yang digunakan untuk menyangga lampu studio.
n. Flash
Meter
Berfungsi
sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor atau outdoor.
Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada
kamera.
o. Infrared
Sender
Mengirimkan
sinar infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio
p. Trigger
Menyalakan
flash/lampu studio dengan gelombang elektro
ALAT PENYIMPANAN DAN PERAWATAN PERALATAN
FOTOGRAFI
1. Dry
Box
Lemari
anti lembab untuk menyimpan peralatan fotografi yang sangat rentan terhadap
serangan jamur terutama pada lensa. Lemari ini dilengkapi dengan lampu yang
mempunyai watt rendah (biasanya 2,5 watt) agar suhu lemari tetap terjaga dan
mengantisipasi kelembaban. Suhu yang dianjurkan adalah 20°C.
2. Waterproof
Bag
Tas
kedap air yang berfungsi sebagai tempat sementara peralatan fotografi pada saat
hunting ketika musim hujan, agar peralatan fotografi kita tidak basah.
3. Blower
Brush
Alat
yang dapat mengeluarkan semburan udara untuk membersihkan debu yang menempel
pada kamera.
4. Tisu
Lensa
Tisu
khusus untuk membersihkan lensa.
5. Silica
Gel
Zat
pengering yang digunakan untuk menangkal kelembaban
(Source : http://fotografiyuda.wordpress.com/seputar-fotografi/alat-bantu-fotografi/ & http://insharefotografi.blogspot.com/2013/08/jenis-jenis-kamera.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar